Menurut anda bagaimana cerita "Neverending Love Story"?

Sabtu, 06 Desember 2008

Andaikan Kau Bukan " Jason"


Aku Lee Ji Eun, gadis biasa berusia 22 tahun. Kuliah di Universitas Seoul mengambil jurusan komunikasi tepatnya Journalism.selama 22 tahun aku tidak pernah membuat seseorang merasa bangga padaku setelah aku di terima di Universitas Seoul, universitas paling bergengsi di Korea.

Musim panas tahun itu, aku mendapatkan tugas dengan topik "Sang Bintang Idola" Tentu saja tugas itu membuatku Uring-uringan. Tidak ada sedikitpun ide untuk memulai tugas itu "Bagaimana aku harus memulai paperku?" Aku tidak pernah tertarik untuk mengikuti perkembangan dunia Showbitz, Aku benar-benar tidak pernah tertarik dengan bintang-bintang idola yang hanya mengandalkan tampang yang menurutku biasa-biasa saja.yang paling Aku tidak mengerti kenapa gadis-gadis remaja bisa sampai tergila-gila seperti itu?!

kembali ke topik utama, Tidak ada teman yang dapat kuminta bantuan, satu-satunya orang yang paling dekat denganku sekarang adalah kekasihku. tapi saat ini dia sedang tidak berada di Korea. Aku hanya bisa merenung, merenung dan terus merenung. aneh aku terus melakukan itu selama beberapa hari, duduk didepan komputer tetapi tidak mengetik 1 kalimatpun.Beruntung aku hanya tinggal sendirian, karena orangtuaku pindah ke Amerika beberapa Tahun yang lalu. Aku tidak ikut pindah karena Aku lebih suka kehidupan Seoul.


Minggu pertama Musim panas.

"uks...Panasnya" Aku membersihkan keringat yang bercucuran. "Fuh....semuanya masih kertas putih" dengusku kesal seraya melempar setumpukan kertas kosong ke atas meja, mejaku benar-benar berantakkan. sambil mengacak-acak rambut aku masuk ke Toilet. "Wuks...bagaimana ini?sudah hampir 2 minggu 1 katapun aku belum menulisnya!" aku menenggelamkan diri ke dalam bathtub berisi air dingin, berharap bisa mendapatkan ide dengan mendinginkan kepala.

Raja idola kembali ke Korea dalam rangka pelunjuran album ke-2

"Raja idola....????Raja idola????" Aku benar-benar terperanjat mendengar berita siaran langsung.dengan sekujur tubuh yang masih basah aku berlari keluar meyakinkan berita barusan. "merekakah Raja idola sekarang???" pertanyaanku benar-benar konyol..aku tidak peduli dengan semua pertanyaan konyolku, toh tidak akan ada yang menertawakan ketololanku karena diruangan itu hanya aku seorang. tiba-tiba dibenakku muncul ide bagaimana aku harus memulai. dengan secepat kilat aku menghampiri laptopku lalu mencari nama Little Prince.

Gila!ternyata mereka benar-benar sangat terkenal, aku hanya mengetik Little Prince lalu muncul sederetan daftar yang ternyata forum-forum, artikel & Foto-foto mereka.banyak sekali forum mengenainya.aku menghabiskan waktu seharian untuk bisa mendapatkan berita mengenainya.

pada awal aku seperti seorang pendatang baru yang baru mengenal Group bernama Little Prince. aku memulainya dari website official mereka, mencatat profile mereka sampai menggabungkan diri menjadi anggota forum.

Jika Daniel berada di Korea, dia pasti akan menertawaiku lalu dia akan mengatakan " Lee Ji Eun Are you Crazy?"

Aku menggeleng cepat "Tidak dia pasti akan mengerti, INI HANYA TUGAS!" aku berusaha menyakinkan diri kalau aku masih waras. cepat-cepat aku kembali dengan kesibukanku.

Sudah seharian aku duduk didepan laptop mengutak-atik semua forum Tapi hasilnya tetap saja Nihil, forum-forum & artikel itu sama sekali tidak dapat membantuku. Semuanya hanya berita umum. Well, mungkin dosenku akan mengatakan "Tulisan murahan ini, aku bisa membacanya di majalah manapun. kau tidak bercandakan ingin menjadikan tugas papermu ini sebagai Tugas kelulusanmu!!" cepat-cepat aku menyingkirkan pikiranku.

"Aku membutuhkan riset bukan berita..." Pikirku "Apa aku sebaiknya mencari kerja Parttime di bagian Majalah ataupun pertelevisian?" ntah dari mana ide itu tiba-tiba muncul. aku kembali mensearch lowongan kerja Part Time yang tersedia.

************************

"Na Young Min, sudah kau temukan orang yang bisa menggantikanmu?" Tanya Park Min Ho, pria itu tampak cemas.


"Belum, Aku tidak menyangka Yeon Mi akan mengalami kecelakaan disaat seperti ini" ucap wanita yang sedang hamil tua, matanya sama sekali tidak lepas dari layar LCD dia tampak sibuk dengan sesuatu.


"Young Min, anakmu bisa lahir kapan saja. bagaimana kalau anakmu minta dilahirkan tepat pada saat Konser?" Min Ho benar-benar khawatir, sudah beberapa hari ini dia merasa akan terjadi sesuatu "Kau jangan tersinggung, tapi kita tidak bisa kalau kita sama sekali tidak memiliki seorang penata busana. selama ini kau yang selalu mengatur gaya busana mereka, walaupun aku tidak pernah meragukan kemampuan Yeon mi tapi apa yang terjadi dengan Yeon Mi" Min Ho mengacak-acak rambutnya yang memang sudah berantakkan " dia terbaring di rumah sakit dengan banyak sekali infus di sekujur tubuhnya. aku tidak akan berharap dia bisa kembali kerja sebulan lagi. setidaknya di butuh setengah tahun untuk bisa pulih" Min Ho membayangkan betapa menggenaskan keadaan Yeon Mi sekarang.


"Cukup!" Young Min menutup Laptopnya dengan kasar dia benar-benar kesal akan ucapan Min Ho, pria itu sudah mengoceh sejak 30 menit yang lalu"Kau pikir aku menginginkan semua ini terjadi?!aku juga serba salah!aku tidak dapat melarang kapan anakku akan lahir, aku juga tidak menginginkan kecelakaan itu terjadi. siapa yang menginginkan assistennya terkapar di rumah sakit dengan banyak infus disekujur tubuhnya?!sekarang aku juga sedang mencari seseorang untuk menggantikan Yeon Mi!sekarang bagaimana?!kau bukan membantuku mencari pengganti yeon Mi malah ngomel terus!aku sudah cukup pusing!kau jangan membuatku bertambah pusing lagi!dan kau menambah kesulitanku!kau tidak mengijinkan aku menyebut nama little Prince saat mencari penganti yeon mi!kalau sejak awal aku menyebutkan nama Little Prince sekarang aku bukan hanya bisa mendapatkan 1 pengganti Yeon Mi jika kau ingin 10 aku bahkan bisa mendapatkannya!!!!" Young Mi benar-benar sangat-sangat kesal dengan Min Ho.


Min Ho terkejut " Kau jangan marah, bukankah aku sudah katakan kau jangan tersinggung" dia berusaha untuk menenangkan wanita itu "Kau tahukan, usia kandungan seperti ini kau harus bisa mengatur emosimu..." suaranya berubah lembut, Min Ho takut kalau Young Mi tiba-tiba melahirkan tanpa mendapatkan pengganti.


"setelah melahirkan aku akan mencari 3 orang assisten" cerocosnya tidak jelas, emosinya agak reda sambil menyambar laptop Young mIn keluar dari ruangan itu.

*******************

Dengan sangat perlahan aku membaca email itu, aku melafalnya satu kata satu kata. sungguh ajaib, surat lamaran yang aku kirim 5 menit lalu sudah mendapatkan balasnya. tidak tahu apakah ini keberuntungan ataukah malapetaka.

Hi, Nona Lee Ji Eun. Saya Na Young Min. saya telah menerima email berupa surat lamaran. besok pukul 14.00 aku akan menunggumu dijalan kang nam lobby gedung BB. sampai jumpa besok

Na Young Min

aku benar- benar surprise. karena selama ini aku tidak pernah seberuntung seperti hari ini. tentu saja perasaanku malam itu baik, aku mencari baju yang cocok untuk interview besok. setelah aku mengeluarkan isi lemariku & tidak menemukan 1 pun baju yang cocok untuk interview besok aku benar-benar menyesal, kenapa aku tidak hobby berbelanja seperti teman-temanku yang lain. aku bisa saja mengenangkan jeans & tshirt lalu. aku sama sekali tidak memiliki gaun pesta dengan bahan satin ataupun sutra, terlebih 1 set blazer or busana kantoran.aku menyusun kembali baju-bajuku yang menurutku tidak ada 1 pun yang cocok untuk situasi besok. mungkin besok aku harus ke mall untuk mencari 1 stel pakaian yang cocok lalu meminta mereka mendandaniku. Yah, mungkin itu bukan hal yang buruk, akan lebih buruk lagi jika aku benar-benar mengenangkan pakaian-pakaianku yang ada didalam lemari.

Aku menyempatkan diri mengirim email untukDaniel. memberitakukan keberuntunganku hari itu.

Dear Daniel, Bagaimana kabarmu hari ini?bagaimana cuaca di london?apakah kau makan tepat waktu?apakah kamu merindukanku?tidak terasa kau sudah meninggalkan kota ini selama sebulan...aku sangat merindukanmu...Aku ingin membagi kegembiraanku hari ini. Coba tebak?!aku mendapatkan kerja Part Time di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media cetak. aku berharap aku bisa mendapatkan ide bagaimana memulai Paperku. yah kau tahu aku harus lulus tahun depan....

Aku melirik jam waker disamping laptop.

Honey tidak terasa waktu Korea Sudah menunjukkan pukul 23.00. sudah saatnya aku naik keatas ranjang. Jika tidak besok pagi aku tidak akan bisa bangun tepat waktu. dan hari-hari sialku akan kembali hadir jika aku kehilangan pekerjaan ini. Good Night Honey. Miss You Lee Ji Eun

keesokkan paginya.
"Fuh...Pagi yang cerah" aku merenggangkan otot-otot seraya menghirup dalam udara pagi "Kelihatannya hari ini akan panas sekali" gumamku.aku bergegas menyiapkan segala keperluan aku menyiapkannya dengan sedetail mungkin, walaunpun ini hanya kerja parttime & bukan kerja tetap aku benar-benar deg-degan. bagaimanapun ini adalah pekerja pertamaku aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi, aku percaya itu akan menjadi hal yang paling tidak akan aku lupakan seumur hidupku jika itu benar-benar terjadi .dengan Jeans & tshirt seadanya aku menuju mall terdekat. tidak berapa lama kemudian, pramuniaga membantuku untuk mencocokkan busana & meriasiku "Benarkah ini aku?" aku benar-benar tidak percaya dengan diriku yang ada didalam cermin."Nona, kau cantik sekali" puji sang pramuniagaAku tidak peduli apakah dia hanya ingin menyenangiku or aku memang secantik itu. tapi benar kuakui Lee Ji Eun didepan cermin bukanlah Lee Ji Eun yang pernah ku kenal, Lee Ji Eun didalam cermin benar-benar cantik. Mungkin Jika mama Melihatnya dia akan jingkrak-jingkrak kegirangan lalu dia akan berterima kasih kepada Tuhan karena akhirnya putri satu-satunya ini akhirnya bisa juga mengasihani diri dengan merias & mempercantik diri. Apa yang akan dikatakan Daniel Jika dia melihatku yang seperti ini?Aku tersenyum sendiri memikirkan reaksi mama & Daniel "Nona, Ini baju anda" Pramuniaga menyerahkan sekantong berisi baju yang tadi aku kenangkan."Oh ya Thanks" ucapku seraya membayar.

"Ehm...maaf bisakah anda memotretku?" tanyaku seraya menyodorkan Handphoneku.

"Tentu" Pramuniaga itu dengan senang hati memotretku.

"Thanks" aku menerima HPku kembali lalu mengecek hasil potretan sang pramuniaga

*****************************

"Kau mengatakan sudah mendapatkan penggantimu?" tanya Min Ho tidak percaya."hem..dia akan datang jam 14.00" jawab Young Min cuek."Darimana kau menemukannya?" tanya min ho masih curiga, dia benar-benar tidak percaya Young Min bisa mendapatkan penggantinya secepat itu. terlebih karena masalah ini Dia dan Young Min terjadi perang mulut. "Hyong, Jika Nuna sudah mendapatkan orang maka biarkan saja. setidaknya Nuna sudah bisa mendapatkan penggantinya dalam waktu sesingkat ini" Jang Hyuk sang leader dari Little Prince buka mulut. dia tidak ingin Manager mereka terus menyudutkan Young Min, walau bagaimanapun saat ini Young min sedang hamil tua, dia tidak boleh mendapatkan sedikitpun tekanan.


Sepertinya Min Ho mengerti apa yang dikhawatirkan Jang Hyuk "Baiklah. thanks kau sudah bisa mendapatkan pengganti tapi bolehkah aku bertanya 1 pertanyaan lagi?" minta Min Ho, dia benar-benar sangat penasaran.


Young min menarik nafas dalam berusaha menahan emosi "Baiklah" jawabnya pelan "Silakan"


"Dari mana kau menemukannya?" Min Ho benar-benar penasaran.


Young Min memutar bola matanya "aku rasa kalian juga sangat ingin mengetahuinya" pandangan dia menunjuk ke Little Prince "ok, aku tidak akan menutupinya dari kalian. aku menemukannya kemarin, melalui internet" jawab young min tanpa merasa bersalah.


"APA?!KAU MENEMUKANNYA MELALUI INTERNET?!" Min Ho benar-benar berang, dia hampir saja loncat dari tempat duduknya.

"Nu...Nuna...bagaimana mungkin kau.." Jang Hyuk benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, Dia tidak tahu bagaimana dia dapat membela wanita itu lagi jika Hyung Min Ho kembali memojokkannya dengan berbagai pertanyaan.


"Nuna..tidak sebaiknya nuna berpikir sekali lagi?" tanya Jae Min


"Percaya padaku, aku memilihnya melalui insting seorang wanita & insting seorang ibu...." Young Min mengedipkan mata sepertinya dia benar-benar yakin akan pilihannya, Dia melirik jam dipergelangan tangannya " Sudah hampir waktunya, bukankah sudah waktunya kalian berangkat ke stasiun MMB?" Young Mi meraih setumpukkan kostum "Aku akan membawa ini ke ruang ganti Stasiun MMB" dia berhenti sesaat "Juga Orang baru itu" ucapnya seraya mengedipkan mata lalu meninggalkan ruangan.


"Hyung...." 4 personel Little Prince memandang manager mereka dengan wajah memelas.


"Aku rasa Young Min benar-benar sudah Gila!!" Kesal Min Ho.

*************************************

Aku bergegas masuk ke gedung B yang diberikan Nona Young Mi, karena jam sudah menunjukkan pukul 13.55 Sangat tidak ektis kalau aku telat di pertemuan pertama dengan atasan aku.Sambil berlari kecil aku langsung menuju ke Reception “maaf, aku sudah janji dengan Nona Na Young Mi” aku memberitahukan.


“Baiklah, silakan tunggu sebentar” reception mempersilakan aku duduk di sofa berwarna coklat coffee sebelah kiri ruangan, aku menelusuri pandanganku ke seluruh ruangan, ruangan luas dengan langit-langit tinggi, kaca tembus pandang mengelilinginya. diluar taman dengan perpohonan dan dihiasi bunga matahari.

Orang-orang berlalu lalang sibuk dengan kesibukan yang tidak aku mengerti. seorang wanita bertopi berlari sambil memegang setumpukan baju,tidak lama kemudian seseorang menyusulnya dengan setumpukan skrip. segerombolan orang masuk diikuti teriakan remaja-remaja dipintu masuk, kalau saja tidak ada security di pintu masuk mungkin gerombolan itu akan berlari masuk kedalam gedung.

Sebenarnya ini kantor apa?apakah suasana kantor selalu seperti ini
setiap hari? Pikirku ngeri jika benar-benar seperti ini maka sehari aku hanya memiliki waktu istirahat selama beberapa jam dan waktu kerjaku 12 jam sehari. Apa sebaiknya aku kabur saja??? Aku menggeleng cepat Tidak boleh!hanya ini satu-satu caranya aku bisa menyelesaikan Paperku. Aku bersih kukuh untuk menunggu.

Kulirik jam Fossil hadiah Valentine Daniel Tahun lalu Sudah 10 menit. pandanganku menangkap majalah dirak sampingku. aku melafal tulisan bercetak Tebal di Cover Depan

RAJA IDOLA AKAN MENGGELAR KONSER SEASIA SETELAH PELUNCURAN ALBUM KE-2

" sesuai Topik yang akan aku tulis " ucapku, aku mencari berita mengenainya dan aku membacanya

15 Menit kemudian "Andakah Nona Lee Ji Eun?" Suara seorang wanita menyadarkan lamunanku.

"Eh Iya" jawabku cepat-cepat berdiri sambil meletakkan majalah yang kubaca tadi

"Ini!" dia menyodorkan setumpukan baju ditangannya "Kamu punya Sim?" tanyanya, sambil mencari kunci mobil didalam tas tangannya

Aku benar-benar belum bangun dari keterkejutan siapa dia?kenapa dia menyodorkan setumpukan baju?apakah dia salah mengenal orang? "Punya" jawabku ragu-ragu, aku yakin tampangku sekarang pasti tolol sekali.

"Bagus!Ini!" disodorkan aku kunci mobil "Kamu yang bawa"

"Hah?!ta...tapi...anda ini siapa?" tanyaku kebingungan, tumpukan baju didepan hampir menghalangi pandanganku.

"NA YOUNG MIN!" panggil seorang Pria dari kejauhan, tampak beberapa pemuda mengikutinya dari belakang. wajah mereka tidak begitu jelas karena keempat pemuda itu mengenangkan topi dan sun glass. salah seorang dari mereka berempat dan sekaligus yang paling cool dia sepertinya melihatku sekilas kemudian dia berlalu menghindari cahaya blitz dari wartawan yang sepertinya sudah sejak tadi menunggu kemunculan mereka.

"Kami akan menunggumu di stasiun MMB ruangannya kau sudah tahukan?" tanya Pria itu, kali ini dia sudah ketinggalan cukup jauh dari mereka berempat.

"Tentu saja!" jawab Wanita yang menyodorkanku setumpukan baju yang ternyata dia adalah Na Young Mi atasanku.

"Jangan Telat! sebelum pukul 17.00 kamu sudah harus tiba di ruang ganti!" teriak pria itu seraya berlari menyusul yang lain melewati kerumunan wartawan.

Wanita itu membalikkan badan memandangku "Kenapa masih berdiri disini?" tanyanya.

"Hah?!" aku berusaha memegangi setumpukan baju itu agar tidak tercecer

"kau tidak dengar kita harus tiba di Stasiun MMB sebelum pukul 17.00?" dia kembali membalikkan badan memunggungiku lalu berjalan menuju reseptionis.

banyak pertanyaan muncul dalam benakku seperti benarkan dia Na Young Min?sepertinya ini bukan perusahaan media cetak?dan sepertinya aku pernah melihat keempat pemuda itu ...tapi dimana aku melihat mereka?tidak mungkin mereka 1 kampus...

"Nona Lee Ji Eun!sampai kapan kamu mau berdiri disana?waktu sudah tidak banyak!" wanita itu kembali menyadarkan lamunanku.

"maaf..." aku bergegas menghampirinya.

"Akh!" tiba-tiba Wanita itu memegang perutnya sambil menahan sakit.

"Nona Na..." dengan cepat reseption memengangi nona Na agar tidak jatuh.

"Pe..perutku sakit"

aku menjatuhkan tumpukan baju ditanganku lalu menghampiri Wanita bermarga Na itu "sudah berapa bulan?" tanyaku ikut panik

"Sudah sembilan bulan" jawabnya menahan sakit.

"Aku rasa sudah waktunya melahirkan" aku memberitahukan seraya memandang reseptionis disampingku "cepat telepon ambulan"

"I..iya..." wanita itu kembali kemejanya untuk menelepon ambulan.

aku mencari handphone disakunya mencari nomor telepon suaminya "si...siapa nama suami anda?" tanyaku mencari-cari daftar nama dihpnya, tanganku benar-benar gemetar, hari pertamaku kerja sudah mengalami hal seperti ini.

"Kang Tae Min..." jawabnya menahan sakit

setelah aku menemukan nama Kang Tae Min aku menekan tombol menghubungi "Ma..ma...maaf...apakah anda Tuan Kang Tae Min?" tanyaku gemetaran "is..istri anda sudah hampir melahirkan, sekarang kami akan mengantarnya ke Rumah sakit. ehm...baik...baik...."

"Nona Lee Ji Eun" Na Young Min memegang tanganku "Kamu harus mengantar baju ini ke stasiun MMB sebelum pukul 17.00" pesannya, dia menyodorkan sebuah ID card "Ini ID card milikmu, tunjukkan ID card ini kau akan diijinkan masuk ke stasiun MMB. lalu..akh..." teriaknya menahan sakit "lalu..ruang ganti ada di lantai 8 ruang Little Prince" pesannya.

Li...little prince!!!!!!! Kepalaku benar-benar Blank Apa hubungan baju-baju ini dengan Little Prince?!bukankah Little Prince adalah Nama Grup Penyanyi yang sedang naik daun?adakah merek baju yang bernama Little Prince?sepertinya tidak ada "Ta...tapi..." aku benar-benar kebingungan

"Sudah tidak ada waktu!kamu harus berangkat sekarang!" aku melirik jam dipergelangan tangan sudah hampir jam 15.30

"Ambulan akan segera datang" reseptionis tadi kembali. bagaimana keadaan anda?anda harus bertahan"

"Nona Ji Eun!tidak ada waktu lagi" desak Young Min

"Bagaimana dengan anda?"

"ambulan akan segera datang. kamu harus berangkat sekarang" desaknya lagi.

akhirnya aku berdiri meraih tumpukan baju itu lalu berlari meninggalkan young mi "Nona Young Mi dimana mobil anda parkir?" tanyaku seraya berlari menjauh.

"di lapangan parkir B1"

****************************

"Apa yang dikerjakan Nuna?tidak biasanya dia telat seperti ini" keluh Jae Min.

"kita tunggu sebentar lagi mungkin nuna bertemu dengan macet" ucap jang hyuk berusaha menenangkan.

"Masalah besar!" Min Ho masuk ke ruang ganti dengan nafas ngos-ngosan "aku baru menelepon Young Min tapi yang angkat suaminya, dia memberitahukan kalau Young Min dalam proses melahirkan"

"Apa?!"

"Aku akan kembali ke kantor membawa kostum kalian" Min Ho meraih kunci mobil di meja.

"Hyung, tidak sempat lagi" ucap Jason "jam begini jalanan sangat macet" dia memperhatikan kostum ketiga rekannya "tidak ada pilihan kita tampil dengan kostum ini"

ketiganya tampak setuju dengan usul Jason "tidak ada pilihan lain, ayo sekarang cepat dandanin mereka" perintah Min ho.

****************

"Oh My God!kenapa aku bisa tersesat!" kesalku "Seharusnya aku sering keluar dan mengenali jalan-jalan disekitar sini" aku kembali melirik jam Fossil di pergelangan tanganku, ntah sudah keberapa kalinya aku melirik jam. Jam sudah menunjukkan pukul 16.45 pandanganku kembali pada mobil-mobil didepan dan sampingku. mobil-mobil itu sepertinya tidak bergerak "Tidak ada pilihan lain" Aku meraih tumpukan kantong disamping lalu keluar dari mobil, aku meninggalkan mobil berlari keluar dari jalan.

aku terus belari berusaha tidak menabrak orang-orang didepanku, aku selalu berhenti dan bertanya setiap aku menemukan jalan yang tidak aku kenal atau yang tidak pernah aku lalui, karena sudah tidak ada waktu untuk menebak-nebak jalan mana yang harus aku lalui dan aku tidak ada waktu lagi untuk tersesat.

Aku mulai panik & airmataku hampir mengalir keluar ketika aku melirik kembali jam dipergelangan tangan 16.55 "Lee Ji Eun Kamu harus berusaha!" aku menyemangati diri "Maaf mengganggu. kalau boleh tahu dimana Gedung MMB?" tanyaku pada seorang pedagan kaki lima.

"Dari sini belok kanan" pedagang kaki lima itu memberitahukan.

"Terima Kasih" ucapku, aku berlari mengerahkan seluruh tenaga yang masih tersisa Oh Tuhan, Apapun yang terjadi aku harus tiba tetap pada waktunya.

Seperti yang diberitahukan pedagang tadi, setelah 1 belokan aku melihat gedung tinggi dengan tulisan MMB, aku bergegas memasukki gedung " Maaf, bisakah anda memberitahukan dimana ruang ganti Little Prince?" tanyaku pada reseptionis

2 wanita itu memandangku curiga "Ada keperluan apa anda mencari ruang ganti Little Prince?" tanya wanita yang rambutnya blonde

Aku mendengus kesal, tapi aku mengerti apa yang ada dalam pikiran mereka jika yang ku maksud itu memang benar Little Prince Sang idola " Aku mengantar ini" Aku menunjukkan tumpukan kostum ditanganku " dan ini" aku teringat dengan ID card pemberian Young Min mencari ID card didalam bagku "Ini tanda pengenalku" aku menunjukkan ID Card yang diberikan Nona Na Young Min tadi.

"Ruang ganti Little Prince di lantai 7, Kamu bisa menggunakan tangga karena Lift sedang dalam perbaikan" reseptionis satunya lagi memberitahukan.

"APA?!Lantai 7 dengan menggunakan tangga?" kakiku tiba-tiba terasa lemas, aku kembali melirik jam di pergelangan tanganku tinggal 3 menit Batinku. aku bergegas menuju pintu darurat dan menaiki tangga, Oh hari ini aku benar-benar sial.

Akhirnya aku tiba di Lantai 7 aku mencari ruangan Little Prince disepanjang Kooridor "Little Prince" aku membacanya sekali lagi untuk memastikannya, lalu kudorong pintu itu dengan sekuat tenaga. tenagaku sudah tidak banyak tersisa mungkin aku akan langsung jatuh setelah kostum-kostum ini sampai ditangan pemiliknya.

"Maaf Aku terlambat!ini kostum kalian!" aku mengangkat kostum ditanganku sambil menundukkan kepala minta maaf.

sepertinya seluruh kegiatan dikamar itu berhenti karena kehadiranku, atau mereka dikejutkan suaraku. aku tidak bermaksud menangkat wajah. wajahku tiba-tiba terasa panas dan airmataku tiba-tiba saja mengalir deras "maaf aku terlambat mengantar kostum-kostum ini, aku tersesat dan terjebak macet" jelasku.

"Jang Hyuk apakah ada yang mengantarkan kostum kalian?aku mendengar reseptionis dibawah mengatakan seseorang mengantarkan kostum kalian dan dia dikerjain naik tangga sampai ke lantai 7"

Aku tertegun mendengar penuturan pria itu Aku dikerjain?keterluan sekali mereka

Seseorang meraih kostum ditanganku "Thanks" ucap pemuda tersebut memperlihatkan senyum manisnya. akh!itu pasti senyum prihatin.

"Terima kasih kamu telah berusaha mengantarkan ini tepat waktunya" ucap pemuda ke-2

"Yup...Thank's alot" ucap pemuda ke-3

Dan yang terakhir, pemuda itu adalah pemuda yang sempat melirikku saat di gedung B, wajahnya Cool tanpa senyum dan dia jauh lebih tampan saat aku melihatnya tadi.

Aku terduduk lemas disofa disudut ruangan airmataku benar-benar tidak mau berhenti, aku benar-benar kesal dengan kejadian hari ini "Wanita akan lebih cantik kalau tertawa" Seseorang menyodorkan sebungkus Tisu, aku menegada melihat pemuda dihadapanku. ternyata pemuda pertama tadi, dia mengambil tempat disampingku, tampaknya dia sudah selesai berganti kostum "Mereka selalu begitu, setiap orang yang dekat dengan kami mereka selalu tidak menyukainya. kamu harus terbiasa dengan hal seperti ini"

"Little Prince sudah saatnya ke belakang panggung" salah seorang kru masuk "waktunya tinggal 5 menit" dia memberitahukan sebelum keluar lagi.

"ehm... sudah waktunya" pemuda itu berdiri "saat aku kembali aku harus melihat senyummu lagi" dia berlalu dari hadapanku lalu kembali lagi dengan sekaleng coke dingin "ini bisa menbuatmu lebih segar" dia menyodorkan coke itu padaku.

"Thanks" ragu-ragu aku menerimanya.

"Aku kebelakang panggung dulu" pamitnya

aku menarik nafas dalam memandang coke ditanganku. sudut mataku tanpa sengaja menangkap tatapan Pemuda ke-4 berwajah cool, saat aku membalas menatapnya cepat-cepat dia mengalihkan pandangan kemudian mengikuti ke-3 personel lainnya.

Aku menelusuri pandangan keseluruh ruangan, ruangan berukuran tidak begitu luas itu berubah senggang. Sepertinya Baru saja ruangan ini terlihat sibuk, setelah para personel Little prince menuju belakang panggung menunggu giliran mereka.

Beberapa staf membereskan barang-barang, bersiap-siap menuju ke tempat berikutnya. Nafasku kembali normal, aku menyerup coke yang diberikan pemuda pertama yang ntah siapa namanya. Kemudian aku teringat sesuatu, aku mengeluarkan ponsel dari dalam bag “Dear Daniel, kabar baik. Aku mendapatkan pekerjaan ini. Ternyata aku bukan diminta untuk interview melainkan hari ini adalah hari pertama aku bekerja. Walau dihari pertama ini aku mengalami kejadian-kejadian yang menjengkelkan” aku mengeryitkan kening mengingat dikerjain reseption hingga aku harus menaiki tangga darurat hingga lantai 7 “oh ya, setelah kamu kembali ke Seoul. Kamu harus membawaku mengelilingi kota Seoul. Ternyata masih banyak sekali jalan yang tidak aku ketahui. Aku tersesat selama hampir 2 jam akibatnya aku hampir mengacaukan semuanya. Tapi beruntung aku tiba tepat pada waktunya. Sudahlah aku akan bercerita lebih banyak lagi di email” aku menekan tombol Send lalu memasukkan kembali ponsel itu kedalam bag.


“Sudah Giliran Little Prince” para kru berbondong-bondong mengerumunin televisi yang ntah sejak kapan ada di sudut ruangan. Ups, mungkin aku yang salah, aku tidak terlalu memerhatikan kalau ada sebuah televisi lumayan besar disudut ruangan.

Aku menyusup diantar mereka. Terpana & takjuk melihat penampilan dilayar televisi Wow bukankah itu adalah pemuda pertama?kenapa dia bisa begitu berbeda dengan saat dia berada disini beberapa menit yang lalu? Aku semakin Syok saat kamera menyoroti sosok pria terakhir berwajah cool dia?!bagaimana mungkin?!sejak aku melihatnya tadi dan bertemu dengannya beberapa menit yang lalu wajahnya tidak pernah tersenyum, dia selalu saja memasang wajah cool.


Akh!!seisi ruangan menyorakin mereka walaupun mereka tahu Little Prince tidak mendengarnya. Tapi sepertinya mereka puas dengan apa yang mereka lakukan sekarang yang menurutku sia-sia dan menghabiskan tenaga juga suaraku. Aku masih berdiri ditempatku menyaksikan penampilan mereka sampai akhir. Walau aku tidak mengerti jalur musik yang mereka nyanyikan, karena selama ini aku hanya mendengar lagu Jazz. mataku seakan tidak ingin beralih dari layar Televisi, tampilan dilayar kaca itu seperti obat bius yang membuat kita tidak mau lepas dari sana hingga penampilan mereka berakhir.


“Yah… kenapa selalu saja terasa begitu cepat…” keluh salah seorang staf menyayangkan begitu cepatnya penampilan mereka berakhir.


Aku mengangkat bahu bersikap tidak peduli, aku kembali ke tempatku semula. Meraih kaleng coke yang masih sisa setengah. Aku kembali menyerup isi kaleng, kali ini aku menghabiskan seluruhnya lalu melempar kaleng kosong itu ke tempat sampah disamping sofa.


Seseorang membuka pintu, sedetik kemudian segerombolan orang masuk keruangan yang tidak begitu luas. Ternyata Little Prince dan beberapa wartawan.


Sepertinya mereka akan diwawancara Pikirku, aku berdiri membiarkan para Little Prince menempati tempatku, karena memang hanya tempat itu yang layak untuk tempat mereka wawancara.


“Nona, apakah kau sudah menyiapkan costume mereka untuk penampilan selanjutnya?’ Tanya pria setengah baya, tampaknya dia adalah manager Little Prince, kalau aku tidak salah menebak.


“Penampilan selanjutnya?” tanyaku tidak mengerti.


Pria itu menarik nafas dalam menahan amarah “sebelum kemari Young Min berpesan sesuatu kepadamu?” tanyanya berusaha bersabar


Aku menangguk sambil menunjuk kearah setumpukkan Kostum diatas meja.


“Kemudian?” tanyanya pelan tetapi nadanya seperti menahan emosi, pertama mungkin dia tidak ingin wartawan-wartawan itu mendengarnya kedua mungkin dia tidak ingin image Little Prince tercoreng karena kelakukan buruk manager little prince terhadap Staf atau apalah yang tidak aku mengerti.


Aku berpikir sebentar membiarkan otakku menreview kembali kejadian beberapa jam yang lalu “ Dia hanya berpesan agar aku mengantarkan kostum ini kemari sebelum pukul 17.00” aku memberitahukan apa yang aku ingat.


“Selain itu?” sepertinya dia mulai tidak sabar.


Aku berpikir keras apa yang aku belum sampaikan & apakah masih ada yang terlewatkan dari penyampaian barusan “Tidak, karena aku buru-buru menuju kemari dan Ms. Young Min juga sedang kesakitan menunggu Ambulan kurasa dia tidak mengatakan apapun selain memintaku mengantarkan ini kemari sebelum pukul 17.00” aku mengulang kalimatku tapi kali ini lebih detail.


Min Ho menghela nafas dalam menahan marah “Sudah aku bilang mencari di website tidak akan menemukan orang yang berguna” merepet Min Ho dengan suara kecil tapi aku mendengarnya karena jarakku dengannya tidak lebih dari 1 meter. Aku benar-benar tersinggung dengan ucapannya, aku mengerutkan dahi memilih keluar dari ruangan, karena tiba-tiba saja aku merasa ruangan itu terlalu sesak.


“Bukan salahku kalau aku tidak mengetahuinya. Toh sebenarnya hari ini aku datang interview bukan bekerja. Lagian aku mengenal Wanita bernama young Min itu tidak sampai 5 menit” Aku benar-benar kesal karena dianggap tidak berguna “Memang ini adalah perkerjaan pertamaku, tapi bukan artinya aku tidak bisa apa-apa” cerocosku pada diri sendiri. Aku tidak peduli pandangan aneh orang-orang yang melewatiku. Anggap saja aku sedang menghafal scenario saja batinku “Dan aku melamar sebagai karyawan di bidang media, kenapa aku bisa menjadi tukang antar?” aku benar-benar tidak mengerti apa yang aku lakukan sekarang.

***************************

Para personel Little prince beserta beberapa Kru dan Manager mereka menuju ke belakang panggung menunggu giliran tampil. “Menarik sekali, aku tidak menyangka dia akan menangis” Inseo berpendapat .

Jae Min mengangguk setuju “ Tidak heran…jika aku dikerjain seperti itu mungkin aku akan menghajar mereka” Jaemin mengepalkan kedua tangannya berlaga seperti ingin menghajar seseorang.


“Kalian berdua tidak bisakah sedikit serius?beberapa menit lagi kalian akan naik panggung, bagaimana kalau kalian lupa akan lirik atau tarian kalian?” marah Min Ho “Sekarang bukan saatnya berdebat masalah yang tidak ada hubungan dengan penampilan kalian”


Inseo tertawa mengejek “Hyung Sedang membiarakan kamu” pandangannya tertuju pada JaeMin.


Dengan wajah bersemu merah Jae Min bela Diri“hey!aku hanya pernah berbuat 1 kali kesalahan!” protesnya “itu juga karena aku tidak konsentrasi”


Saat tiba di belakang panggung, keempat personel Little Prince melakukan pemanasan sebelum tampil “Yo!yo!yo!” mereka berempat saling menempelkan tangan saling memberikan dukungan.


Akhirnya mereka menyelesaikan penampilan mereka tanda 1 kesalahanpun saat mereka kembali ke belakang panggung , beberapa wartawan ingin mewawancarai mereka “Wawancaranya di Ruang ganti saja” Min Ho memberitahukan, meminta wartawan –wartawan itu mengikuti mereka.


Dengan langkah besar Jang Hyuk bergegas kembali ke ruang ganti. Pemuda itu sudah tidak sabar untuk melihat apa yang dilakukan dengan pengantar kostum tadi, tepatnya pengganti Yeon Mi.


Jason mengikuti Jang Hyuk, tidak tahu kenapa dia juga ingin cepat-cepat kembali ke ruang ganti. Bukan karena suasana hiruk pikuk diluar tapi…


Pintu ruang ganti telah dibuka Hyung, tampak gadis itu masih berada di ruang ganti, duduk manis disofa tidak jauh dari pintu. Dia bangun dari duduk memberikan tempat buat kita untuk wawancara.


Aku tidak terlalu memperhatikan apa yang Hyung bicarakan karena jarak mereka terlalu jauh dan hyung berbicara dengan suara pelan, aku juga harus menyimak pertanyaan pertanyaan wartawan dan menjawabnya. Tidak terlalu lama Hyung dan gadis itu bicara. Sepertinya dia marah setelah apa yang hyung bicarakan padanya. Pasti hyung memojokkannya, karena memang itu keahlian hyung. Nuna saja tidak tahan dengan setiap kata-kata yang keluar dari mulut Hyung.


Amarah Min Ho mulai reda “Kamu dengarkan Baik-baik setelah ini kita akan menuju ke Studio KPC, kau harus meminta jadwal Little Prince agar kamu bisa mengatur Kostum mereka” Min Ho melipat kedua tangannya didepan dada memberitahukan jadwal berikut Little Prince, dia tidak menyadari kalau Eun Hye sudah meninggalkan ruang ganti beberapa menit yang lalu.


Para personel Little Prince sambil wawancara sambil senyam senyum melihat tingkat Min Ho yang berbicara sendiri tidak menyadari kalau lawan bicaranya sudah meninggalkan ruang “Maaf wawancara hari ini sampai disini saja ya, kita harus mengejar waktu ke jadwal berikutnya” Ucap Jang Kyung seraya menyalami para wartawan “terima kasih-terima kasih-sampai jumpa lagi” ucapnya ramah.


Tiba-tiba saja Jang Hyuk mengakhiri wawancara tentu saja kami tidak tahu sebab kenapa dia mengakhiri wawancara tapi kami berterima kasih padanya karena memperpendek siksaan ini. Bagi kami berempat wawancara adalah hal yang sangat tidak menyenangkan, setiap wawancara pertanyaan mereka selalu itu-itu saja. Dan kami harus menjawab pertanyaan itu dengan tepat jika tidak maka berita akan menjadi lain.


Bukan maksudku mengatakan kalau Wartawan suka memutar balikkan fakta tapi kadang-kadang kami menemukan beberapa yang begitu. Kami tidak boleh jalan terlalu dekat dengan siapa saja kecuali keluarga.


Inseo mendekati Hyung, tampaknya Hyung belum menyadari kalau gadis itu sudah meninggalkan ruang ganti, dia masih terus ngoceh tanpa henti. “Hyung, dia sudah tidak disini” ucap In Seo seraya merangkul Min Ho dari belakang.


“Hah?!” saat Min Ho membalikkan badan dia baru menyadari sejak tadi dia ngomong sendiri, emosinya benar-benar meledak “Kemana dia?!kenapa pergi tidak memberitahukan dulu?!”


Senyum Jang Kyung “Aku rasa dia diluar, aku akan mencarinya” Jang Kyung keluar dari ruang ganti.


“Jang Kyung, Kau Kembali!kita tidak ada waktu lagi, kita harus berangkat ke stasiun KPC!” perinta Min Ho.


“5 Menit saja Ok!” dia mengedipkan mata sebelum menghilang dari balik pintu.


“Hyung, Sebaiknya Hyung jangan segalak ini terhadap anak baru itu. Dia bukan Nuna dan lagi dia masih baru. Wajar saja dia tidak mengetahui apa-apa terlebih jadwal kita ini adalah hari pertama dia mulai bekerja…sudah beruntung dia mengantarkan ini” Jae Min menunjuk Kostum yang masih ia kenangkan “tepat waktunya”


“ditambah dia sudah cukup kasihan dan kesal setelah dikerjain reseptionis dibawah” tambah In Seo seraya mengambil tempat disamping aku “Hei!kau tidak sedang membaca untuk apa kau membolak balik majalah ini” In Seo merebut majalah ditangan Jason.


aku merebut kembali majalah itu “ Bagaimana kau tahu aku sedang tidak membaca?”


In Seo tertawa meringis “ aku memperhatikan Sejak tadi kau hanya membolak balik majalah ini dari depan kebelakang dari belakang kembali ke depan” In Seo memperkuat tuduhannya.


“Aku belum menemukan topic yang lebih menarik” ucapku cuek, matanya kembali kemajalah.


*******************************

Aku menghirup dalam-dalam udara diluar, langit mulai gelap. Lampu-lampu gedung pencakar langit mulai dihidupkan. Malam hari di kota Seoul setiap hari selalu tampak menakjutkan. Karena itulah aku bersih keras menetap di Negara ini, Kota ini. Walaupun Kota Manhattan jauh lebih menakjutkan dibandingkan kota Seoul. Aku tidak tahu kenapa tapi aku tidak penah mau meninggalkan kota ini. walau tidak jarang Daniel memintaku untuk berkunjung ke London mengunjungi keluarganya.


“Nona Manis, apa yang sedang kamu lamunkan?” suara sesorang menyentakkan lamunanku, aku berpaling kearah suara, ternyata pemilik suara itu adalah pemuda pertama “Kenapa berdiri disini sendirian?” dia mengambil posisi disamping kiriku.


Aku menarik nafas dalam “mencari udara segar” bohongku, pandanganku kembali pada lampu-lampu pencakar langit didepanku.


Pemuda itu mengangguk mengerti “didalam memang terlalu sesak” setujunya.


Keduanya saling diam beberapa saat, masing-masing larut dalam lamunan sendiri “sepertinya kamu belum resmi memperkenalkan diri” Suara serak-serak basah pemuda pertama tetapi enak didengar itu kembali menyentak lamunanku.


“Hah?!” aku tidak begitu yakin akan pendengaranku.

“Siapa namamu?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari pemandangan diluar, aku yakin siapapun tidak akan sanggup mengalihkan pandangan pada pemandangan yang begitu Wah!.


“Lee Ji Eun” jawabku singkat.


Pemuda itu kembali mengangguk-angguk “Lee Ji Eun” dia kembali namaku “Selamat bergabung dengan kami. Aku harap kamu kerasan dengan pekerjaan ini dan apapun yang Hyung katakanpadamu tadi tolong jangan disimpan didalam hati. Soalnya hyung memang begitu, kadang-kadang dia dan Nuna bisa juga adu mulut. Tapi setelah beberapa saat dia akan kembali seperti semula. Dia juga tidak penah menyimpan didalam hati apalagi dendam, karena itulah dia selalu mengatakan apapun yang terlintas dalam pikirannya” jelas Pemuda pertama panjang lebar.


Aku tidak percaya dia akan menjelaskan semuanya padaku, padahal aku sudah melupakan kata-kata ajjussi tadi. Aku tidak tahan untuk tidak tertawa “Kau tidak perlu menjelaskan begitu detail padaku” ucapku disela-sela tawa.


“Akhirnya kamu tertawa” girangnya.


Aku mulai mengerti tujuan dia kemari, ternyata dia ingin membuatku tertawa. Aku sedikit syok tetapi aku dapat mengatasinya kali ini “Boleh aku Tanya 1 pertanyaan padamu?’ kini giliran aku bertanya. Aku menyandarkan kedua tanganku di bingkai jendela. Pandanganku kembali pada pemandangan didepan.


“Ya apapun…” sepertinya dia tidak keberatan dengan pertanyaan yang akan kuajukan


“Bo…” belum sempat aku meluncurkan pertanyaanku dia sudah kembali memotong.


“WAIT!” larangnya sebelum aku sempat bertanya “Kau bukan wartawankan?” tanyanya seraya menelusuri pandangan kesegala arah aku mengikuti pandangannya, dibelakang kita hanya ada kru yang berlalu lalang tidak 1 pun diantara mereka yang terlihat seperti wartawan


Aku tertawa meringis “ tentu saja bukan” merasa lucu dengan kecurigaannya “memangnya aku terlihat seperti wartawan?” aku bertanya kembali.


Dia mengamatiku dari ujung kaki sampai ujung kepala “tidak” jawabnya lucu.


Aku berdehem bermaksud melanjutkan niatku bertanya “Kalau boleh tahu siapa namamu?” pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku. Aku merasakan pandangan aneh dari arah samping kiriku, saat aku memalingkan wajah ternyata benar pemuda itu sedang memandangku dengan pandangan tidak percaya.


“Serius, kau tidak tahu siapa namaku?” tanyanya tidak percaya.


Aku mengangguk “apakah aneh jika aku tidak tahu siapa namamu?” aku menghela nafas panjang meletakkan dagu diatas tanganku “sebenarnya aku tidak tahu nama semua yang ada didalam ruangan itu” tunjukku tanpa memandang ke belakang.


“Kau orang Koreakan?ah tidak…apakah kau warga Negara Korea?” Pemuda itu memperbaikki pertanyaannya “atau beberapa tahun ini kau sekolah ataupun kuliah di luar negeri dan kau baru kembali beberapa hari ini” Pemuda itu berasumsi sendiri, sepertinya dia benar-benar syok karena aku tidak tahu namanya, bukan hanya namanya tapi nama seluruh personel Little Prince.


“Sejak lahir aku tidak pernah meninggalkan Negara ini kecuali Holiday dan itu juga tidak lebih dari 10 hari” jelasku.


Dengan mata terbelalak pemuda itu memandangku, seakan-akan dia tidak percaya masih ada orang Korea yang tidak mengenal dia mengenal anggota Little Prince. Sesaat kemudian dia tersenyum sendiri sambil menggeleng-geleng kepala.


Dia menarikku meninggalkan tempat itu “ Kau mau membawaku kemana?” tanyaku agak kaget,selain Daniel tidak seorangpun yang pernah menggandengku seperti ini, tangannya begitu hangat.


*************************************


Aku terus membolak balikkan majalah ditanganku, In Seo benar aku memang tidak sedang membaca. Mataku sebentar-sebentar memandang kepintu masuk. Setiap pintu terbuka aku berharap kalau itu adalah Jang Hyuk.


“Benarkah?!” Jae Min tampak senang ntah sedang berbicara dengan siapa. Apakah pacar barunya?ataukah orang tuanya?kurasa yang pertama. Pembicaraan telepon itu tidak berlangsung lama “Semuanya!aku ingin mengabarkan berita bagus!”


Pandanganku kembali pada majalah dipangkuanku, berlagak tidak tertarik dengan berita yang akan disampaikan Jae Min, In Seo mengambil tempat kosong disampingku setelah mengganti kostumnya dengan kostum lain.


“Hey, dia akan menyampaikan berita bagus!” In Seo kembali menarik majalah dari pangkuanku, kali ini aku tidak mencoba merebutnya kembali. Aku melipat kedua tangan didepan dada berpura-pura sangat tertarik dengan berita yang akan disampaikan Jae Min.


Jae Min berdehem “aku ingin memberitahukan kalau yang telepon tadi adalah…” dia berhenti sebentar menyapu pandangan keseluruh manusia yang sedang menunggu beritanya.


“Jae Min, Kau ingin membuat kita mati Penasaran?” Tanya salah satu Staff piñata Rias.


Jae Min tertawa nakal “Tadi Nuna Young Min telepon. Bayinya laki-laki dengan berat 3.2 Kg panjang 52cm” ucapnya Girang.


“WOW!” Aku loncat bahagia, begitu juga dengan yang lain. sungguh diluar dugaan ternyata berita yang akan disampaikan Jae Min adalah berita yang begitu membahagiakan.


“Nuna bersih keras tidak ingin USG, dia ingin melihatnya langsung saat bayi sudah dilahirnya ternyata nuna melahirkan bayi laki-laki!” bahagia In Seo. Pemuda itu tampak hampir menangis karena terlalu terharu. Aku menngacak-acak rambut Inseo seraya memeluknya.


Pintu tampak didorong dari luar. Tampak Jang Hyuk masuk sambil menggandeng tangan seseorang. Jantungku sepertinya berhenti berdetak menunggu sampai melihat siapa yang digandeng Jang Hyuk.


“Maaf membuat anda menunggu begitu lama” ucap Jang Hyuk tidak enak karena cukup lama dia meninggalkan ruang ganti. Diamenelusuri pandangan keseisi ruangan “Sepertinya aku telah melewatkan sesuatu yang menyenangkan?”


Jae Min loncat kehadapannya “ Nuna melahirkan bayi laki-laki” Jae Min menyampaikan berita itu untuk kedua kalinya. Mata Jae Min menangkan sesuatu “Ow!kalian bergandengan tangan!”


In Seo ikut melompat kehadapan mereka “Ow…ada apa dengan kalian?kenapa kalian diluar begitu lama?” tanyanya jahil.


Cepat-cepat Jang Hyuk melepaskan tangan gadis itu, pipi gadis dibelakangnya tampak bersemu merah karena malu. “Bu…bukan seperti yang kalian pikirkan” bantah Jang Hyuk “Mana Hyung?” dia mencari-cari manager kita Hyung Min Ho.


“Dia kebawah “ jawabku karena hanya aku yang bersikap tenang. Jae Min dan In Seo asyik dengan kejahilan mereka bertanya dengan berbagai pertanyaan yang begitu melenceng.


***********************************


Pemuda pertama menarik tanganku, kini aku berdiri ditengah-tengah keempat pemuda itu. Singkatnya sekarang aku berdiri ditengah-tengah Little Prince dipandangi mereka seperti ini membuatku risih. Mungkin orang lain mereka akan tertawa kegirangan ataupun mereka akan jatuh pingsan karena bahagia.


“Perkenalkan aku Jang hyuk…nama lengkap Kim Jang Hyuk” Pemuda pertama yang memperkenalkan diri sebagai Kim Jang Hyuk itu mengulurkan tangan “aku harap kau akan mengingat nama ini untuk selamanya jika tidak aku akan sangat malu kalau kau bertanya namaku lagi”


aku menyalaminya sambil tertawa meringis“Baiklah aku akan ingat” Tampaknya personel lain masih tidak mengerti dengan kejadian sebenarnya. Mereka tampak bingung saat Jang Hyuk memperkenalkan diri.


“Jang Hyuk, kamu tidak sedang berada diatas panggung jadi kau tidak usah memperkenalkan diri seperti ini” Ucap pemuda ketiga tidak percaya.


Pemuda kedua mengangguk setuju “lagian aku rasa dia pasti sudah mengetahui siapa kita jadi tidak usah memperkenalkan diri kita secara formal lagi” In Seo berpendapat.


Jang Hyuk tertawa kecil “Kalian Salah” ucapannya menyentak ketiganya “Dia!” Jang Hyuk menunjuk kearahku “dia sama sekali tidak mengenali kita” Jang Hyuk memberitahukan.


Seperti yang terjadi dengan Jang Hyuk tadi mata mereka terbelalak tidak percaya “Kau tidak mengenal kami?” Tanya pemuda ke-2.


“Kau tidak tahu nama kami?nama pesonel Little Prince?!” tambah pemuda ke-3


Hanya pemuda ke-4 yang tidak terlalu heboh, seperti biasa dia selalu cool dimanapun itu kecuali diatas panggung. Karena aku pernah melihat senyum hangatnya sekitar 30 menit yang lalu dan saat itu dia sedang berada diatas panggung. Walau aku ragu apakah itu hanya visual efek yang dihasilkan kamera ataupun computer. Tapi itu memang kenyataan, penampilan mereka tadi di siaarkan Live keseluruh Korea Selatan.


“Tidak usah mendesaknya lagi” Jang Hyuk menarikku, jarakku dengannya tidak sampai 30cm “dia benar-benar tidak mengenal kita”


Pemuda ke-3 tertawa Syok “Ternyata masih ada orang korea yang tidak mengenal kita” dia memukul kepala tidak percaya.


“Aku harus mencatatnya dalam Diaryku tentang kejadian ini” tambah pemuda ke-2.


Dalam hati aku cekikikan apakah dia juga menulis Diary? Batinku. Ini menarik, akan aku lampirkan di Paperku.


Pemuda ke-4 mengulurkan tangan “Jason Kim, sebenarnya aku memiliki nama korea tapi aku lebih suka orang-orang memanggil dengan nama inggrisku”


aku menyalaminya lalu menyebut namaku “Lee Ji Eun” tangannya benar-benar begitu hangat, lebih hangat dari tangan Jang Hyuk.


Seseorang menarikku lalu memelukku “Perkenalkan aku In Seo!” saat aku mendorong tubuh pemuda yang memelukku baru aku tahu ternyata dia adalah pemuda ke-2 “ aku tidak keberatan kau memanggilku In Seo ataupun Park In Seo, aku tidak sebawel Jason” In Seo memberitahukan sambil melirik Jason.


Yang bersangkutan hanya bersikap cool seperti biasa.


“Jae Min, Shin Jae Min” pemuda ke -3 memperkenalkan diri “kamu boleh memanggilku Jae Min” seseorang kembali mendorong pintu dari luar, dan ternyata orang itu adalah manager mereka. Aku tidak tahu siapa namanya.


“Kau?kenapa kamu masih disini?” tanyanya agak heran.


“Ajjussi” sapaku.


“Apa?!ajjussi?!” ke-empat pesonel Little Prince menahan senyum saat mendengar sapaanku terhadap manager mereka.


“Perkenalkan Aku Lee Ji Eun. Hari ini adalah hari pertama aku bergabung dengan kalian.mohon petunjuk anda” aku membungkuk member hormat, karena begitulah tata krama Negara Korea. Kita harus membungkuk kepada yang lebih tua.


Melihat aku masih terus membungkuk sepertinya pria itu tidak begitu marah lagi dengan sapaan aku “La…lain kali jangan memanggilku Ajjussi lagi!aku baru 34 tahun, panggil Oppa saja” pintanya agak malu.


Tawa ke-4 personel pun pecah “Oppa?!” In Seo mengulang sapaan itu, bukan sekali tapi berkali-kali.


“Sudah cukup!segera berangkat ke lokasi selanjutnya!” perintah manager mereka ‘kita harus tiba di stasiun KCP sebelum pukul 9. Ini skrip kalian” dia membagi skrip ke masing-masing pesonel Little Prince. Aku belum mengerti tujuan selanjutnya adalah tempat apa dan mereka harus melakukan apa “kenangkan lebih banyak Jacket, diluar dingin sekali” Oppa mengingatkan “Ini untukmu” dia menyodorkan jacket tebal, kau tidak menyangka akan kerja sampai selarut ini kan?ini kenangkan kau akan mati kedinginan jika keluar dengan pakaian sesedikit ini”


Aku menyadari kalau aku hanya mengenangkan pakaian seadanya tidak mengenangkan jacket tebal hanya blazer panjang selutut dengan rok selutut dan kemeja lengan panjang ditambah sepatu bot yang tidak dapat terlalu banyak membantu.


“Kunci Mobil” minta Oppa.


“Kunci Mobil?!” sepertinya aku melupakan sesuatu “Akh!” teriakku saat aku teringat aku meninggalkan mobil ditengah jalan dan bergegas kemari dengan berjalan kaki.


“Ada apa?” Tanya Oppa kebingungan


“Kunci Mobil” aku memberitahukan.


“Berikan aku kunci mobil Young Min, aku yang bawa mobil Young Min. kamu ikut mereka saja, aku tidak ingin kau tersesat lagi dan baru muncul pukul 22.00”


Aku menunduk mengaku salah “aku meninggalkan mobil ditengah jalan. Saat itu jalanan sedang macet, aku tidak punya pilihan lain selain meninggalkannya ditengah jalan kemudian berlari kemari”


Min Ho benar-benar tidak percaya aku akan meninggalkan mobil begitu saja “kau meninggalkan mobil Young Min begitu saja?ditengah jalan?!”


Aku menangguk tanpa berani menangkat kepala.


“Hyung, sepertinya hyung harus menyusul kita setelah hyung mendapati kembali mobil nuna” In Seo berpendapat.


“Kalau begitu kita berangkat ke stasiun KCP dulu” Jang Hyuk langsung menarikku meninggalkan ruangan itu. Mengeluarkanku dari sarang harimau sebelum harimau mulai mengamuk.


Jae Min membantuku membawa setumpukkan kostum-kostum mereka yang tadinya masih tergantung.


“Ini” Jae Min menyodorkan Kostum-kostum yang seharusnya menjadi tugasku “kau tidak mungkin ingin aku membawa ini keluarkan?diluar banyak wartawan” dia mengingatkan.


Aku menerima kostum itu malu, ingin sekali lift ini cepat tiba dilantai dasar “kau benar-benar hebat dapat meninggalkan mobil ditengah jalan” In Seo tertawa geli membayangkan apa yang aku lakukan sore tadi.

“Terima Kasih kalian menarikku keluar tepat waktu” ucapku bernar-benar terima kasih.


“Ting!” akhirnya lift tiba di lantai dasar dan pintu pun perlahan terbuka


Jang Hyuk mengacak-acak rambutku “kau orang pertama yang dihari pertama sudah membuat begitu banyak kekacauan” ucapnya seraya melangkah keluar.


Aku masih terpana mendengar penuturannya “Kau tidak ingin keluar?” Tanya Jason menyadari aku masih berada didalam lift.


“Eg…iya” cepat-cepat aku melangkah keluar.


Ternyata perjalanan menuju stasiun KCP cukup jauh, aku melihat para pesonel mencuri waktu untuk tidur. Sepertinya mereka sangat kelelahan sangat berbeda sekali saat diruang ganti tadi, sepertinya sudah cukup lama mereka belum tidur.


“@#$%^&” handphoneku berbunyi, sepertinya sms masuk. Cepat-cepat aku menekan tombol apa saja agar suara tidak berlanjut, agar mereka tidak dibangunkan oleh suara smsku. Setelah yakin mereka masih tertidu r pulas aku menekan tombol read.


Hi, honey. Maaf baru balas smsmu.aku sudah baca emailmu. Kau pasti senang sekalikan bisa mendapatkan kerja. Ini adalah pekerjaan pertamamu, seharusnya aku berada disisimu….maaf sekali…aku berjanji aku akan segera ke Korea jika semuanya sudah beres disini. Mom kirim salam untukmu. Daniel yang selalu mencintaimu.


Sambil tersenyum aku memasukkan kembali handphoneku kedalam bag. Aku memandang keluar jendela sepertinye belum ada tanda-tanda akan tiba, aku juga mencoba menutup mata berharap dapat beristirahat sebentar. Setidaknya aku tidak akan terlalu lelah jika aku sempat tidur beberapa menit.


*******************************


Two Year ago….


“sejak lahir kamu sudah bertunangan dengan Jang Yoon Na. Yoon Na adalah takdir hidupmu, Geun Seok kamu tidak memiliki kebebasan untuk memilih pasangan hidupmu…kamu harus mengerti.ini adalah peraturan yang diturunkan dari leluhurmu” mom mencoba menjelaskan. “Keluarga ini secara turun menurun hanya memiliki 1 orang putra dan dia adalah pewaris dari segala milik keluarga ini. Karena itu juga tertua sudah menentukan pasangan hidup sang pewaris jauh hari sebelum kamu dilahirkan”


aku menghela nafas pasrah “Persetan dengan segala peratuan keluarga ini!aku hanya akan menikah dengan SeoHyun!Mom tentu tahu Seohyun sedang mengandung anakku!dan aku hanya mencintai dia seorang” Emosiku“Siapapun tidak boleh mengatur hidupku, termasuk mom!aku tidak akan menikah dengan Siapa namanya?oh ya…Yoon Ah?!”


“mengenai bayi yang dikandung SeoHyun, mom sudah mengirim dokter untuk menggugurkannya” tegas Mom.


Aku menggeleng tidak percaya “Mom, kau benar-benar tidak begitu kejamkan?kandungan SeoHyun adalah cucumu. Kau tega membunuhnya sebelum dilahirkan?!” Secepat kilat aku menyapu kunci mobil diatas meja.


“Tangkap dia!” perintah mom. Sekelompok pria berjas hitam mengejar Geun Seok, mereka masih belum melepaskan Geun Seok ketika pemuda itu sudah melarikan diri dengan mobilnya.



Aku mencoba terus menghubungi Seohyun , baik diapartermen maupun di handphone tidak ada tanda-tanda telepon akan diangkat“Seo Hyun kamu harus menungguku” aku memacu kecepatan mobil dnegan kecepatan maksimal, aku tidak perduli apakah aku melanggar lampu merah ataupun melanggar peraturan lalu lintas lainnya. Persetan dengan orang-orang yang mengejarku, aku harus menolong orang-orang yang aku cinta sebelum terlambat.


Airmataku tiba-tiba mengalir mengaburkan pandanganku, saat itulah seorang gadis menyebrangi jalan saat aku menginjak rem, badan mobil sudah menghantam trotroar. Mobilku terpental keluar jalan, seluruh pandanganku gelap. Tidak tahu bagaimana nasib gadis penyeberang dan bagaimana nasib Seo Hyun dan anakku.


Aku seperti baru bangun dari tidur lama, ku sapu pandanganku kesekelilingi. Semuanya putih, aku tidak ingat bagaimana aku bisa berada disini. Baru kusadari kalau kepalaku dililit perban saat ku sentuh karena sakit yang luar biasa.


“Geun Seok, kamu sudah siuman” senang mom, sepertinya wanita itu sudah menungguku lama sekali “cepat panggil dokter” perintah mom pada pengawal-pengawalnya


“Ini dimana mom?” tanyaku meringis sakit masih memegangi kepalaku.


“Kamu tidak ingat kenapa kamu bisa berada disini?’ Tanya mom hati-hati.


Aku menggeleng pelan, disaat yang sama dokter masuk. Suster mempersilakan mom dan bodyguard-bodyguardnya keluar agar tidak mengganggu pemeriksaan. Setelah memeriksa bagian dan ditanyai beberapa pertanyaan dokter keluar.


Lama sekali mom dan dokter bicara diruangannya, itu membuatku tidak sabar untuk bertanya apa yang terjadi padaku hingga aku bisa berada disini dengan luka yang sepertinya tidak ringan. Cukup lama aku harus bersabar menunggu mom.


“Geun Seok” akhirnya mom kembali juga.


Aku berusaha untuk duduk “Bisa mom jelaskan apa yang terjadi denganku?kenapa aku bisa berada disini?” tanyaku.


Mom melihatku dengan pandangan menyelidik “kau benar tidak ingat dengan semua yang terjadi padamu sebulan yang lalu?” Tanya mom menyelidik.



Aku menggeleng pelan, kepalaku sakit setiap aku berusaha untuk berpikir lebih jauh “bisa mom ceritakan apa yang terjadi padaku” ucapku lemah sambil memegangi kepala yang sakit luar biasa,


Mom memulainya dengan memunggungiku “saat itu kau pergi dari rumah sambil marah-marah karena mom tidak mengijinkanmu tetap menjadi penyanyi. mom memerintahkan bodyguard mom untuk mengejarmu, Diluar dugaan ternyata paparazzi sedang membuntutimu. Kejadian kejar mengejar pun terjadi dan kau kehilangan kendali saat kecepatan mobilmu melewati batas maksimal. Begitulah kecelakaan ini terjadi” mom sepertinya sedang menangis, suaranya terdengar bergetar dan berat “maafkan mom…semua ini karena kesalahan mom” mom lalu berhambur memelukku.


Tidak tahu harus mengatakan apa aku hanya bisa diam, karena aku tidak ingat 1 kejadian pun mengenai kecelakaan yang menimpah diriku


**********************************


“Nona…Nona…” seseorang membangunkanku. Mataku terasa begitu berat kita sudah tiba” suara itu memberitahukan.


Dengan berat aku berusaha membuka mataku yang terasa berat, sekelilingku sudah tidak ada orang “dimana mereka?” tanyaku setelah mendapati hanya tinggal aku dan supir dimobil Suaraku terdengar serak. Sepertinya mereka sudah lama meninggalkanku disini Pikirku


“mereka sudah mulai shuting, sebaiknya anda masuk kedalam disini dingin sekali. Anda bisa mati kedinginan jika tidur disini” Ucap Supir itu, sepertinya dia sengaja ditugaskan berjaga-jaga disini selama aku tidur, dan aku yakin kenapa dia membangunkan aku sekarang, Itu karena dia juga sudah lelah sekali dia ingin mencuri sedikit waktu tidur saat Little Prince sedang shuting


Sambil menguap aku meraih bagku “Thanks” ucapku seraya keluar dari mobil. Aku mencari pintu masuk kedalam gedung.langkahku terhenti saat aku mendengar suara ditaman sebelah gedung, aku mengganti arah langkah menuju arah datangnya suara. Tampak cahaya berasal dari taman itu, orang-orang sibuk dengan kesibukan masing-masing, beberapa sedang cek lampu memastikan Cahaya yang ditangkap Kamera sudah cukup, beberapa lainnya memastikan semua persiapan telah matang Aku merapatkan Jacket untuk kesekian kalinya, karena udara malam itu dingin sekali, lebih dingin dibandingkan hari-hari sebelumnya. Aku masih berdiri ditempat semula mencari seseorang yang aku kenal.


Beberapa artist ataupun penyanyi sedang didandani. Beberapa lainnya sedang menghapal skrip. Aku masih belum menemukan orang yang aku kenal disana. “Maaf, anda tahu dimana Little Prince?” aku terpaksa bertanya pada salah satu kru yang kebetulan berada tidak jauh dariku.


Kru wanita itu mengeryitkan kening menandangku dari ujung kaki sampai ujung kepala “siapa anda?” Tanya kru itu curiga “disini lokasi Shuting Fans dilarang masuk “ ucapnya kemudian.


“Bu..bukan..” aku mencoba menjelaskan.


Dia melihat kebelakang mencoba mencari komplotanku “Dimana teman-temannmu?aku sudah sering bertemu dengan fans sepertimu” ucapnya kasar, kali ini dia mengusirku “Pergi dari sini, jangan mengganggu proses Shuting”


“Lihat, sepertinya itu Ji Eun” In Seo memberitahukan “apa yang terjadi dengannya?sepertinya kru itu mengusirnya” sambungnya lagi.


Jang Hyuk tertawa “sepertinya dia memang pembawa mala petaka, 1 hari dia bisa menimbulkan begitu banyak masalah”


“Sebaiknya aku segera menolongnya sebelum dia benar-benar diusir” Jae Min beranjak dari tempatnya.


Tidak jauh dari tempatku berdiri, aku sudah melihat sosok Jae Min berjalan kearahku. Perasaanku sedikit lega saat melihat pemuda itu “Jae Min!” aku melambai padanya “


Dia menarik tanganku sambil mengatakan “Dia temanku” pada kru wanita itu. Yakin sekali kru wanita itu pasti memandangku dengan mata terbelalak dan seribu kata makian dalam hati.


Dari kejauhan aku melihat 3 pemuda lainnya sedang menanti sesuatu dan itu pasti aku, bukan apa-apa aku pasti akan diolok-olok mereka ber-2 Jang Hyuk dan In Seo. kalau Jason tidak pernah mau mengatakan sesuatu jika itu memang tidak perlu.


Saat aku melewati beberapa artis ataupun penyanyi, aku tidak terlalu jelas siapa mereka karena aku memang tidak pernah mengikuti perkembangan entertainment seperti siapa grup band baru ataupun siapa artis dan actor baru saat ini. Mereka memandangku dengan pandangan tidak suka.


“Gadis pembawa masalah!” sapa Jang Hyuk. Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan ide dengan sapaan itu untukku tapi serpertinya sapaan itu cocok sekali denganku “masalah apa lagi yang kau timbulkan?” dia bergeser menyisihkan 1 tempat untukku.


Aku menghela nafas berat “sepertinya besok pagi aku akan di pecat…” keluhku


In Seo mengangguk setuju “ mungkin…tapi kau tidak usah khawatir mengenai masalah ini. Hyung tidak akan memecatmu sebelum Young Min kembali atau sun eil kembali. Tapi setelah itu aku tidak dapat menjaminya” ucap In Seo masuk akal.


Karena Oppa tidak akan mengambil resiko itu, membiarkan Little Prince tanpa seorang peñata busana. aku menangguk setuju, toh aku juga tidak berharap berlama-lama untuk pekerjaan ini. Setelah paperku selesai aku sendiri akan mengundurkan diri. Perkerjaan ini sungguh sinting, di hari pertama aku sudah bekerja hampir 12 jam, dan aku menelusuri pandanganku kesegala arah. Saat ini belum tampak tanda-tanda akan pulang kerja “Setiap hari kalian selalu bekerja sampai selarut ini?’ tanyaku


Tawapun pecah “Ji Eun kau tidak bercandakan?” Tanya Tae Min


Aku mengangguk tidak mengerti apa yang mereka tertawakan. Kenapa aku selalu tidak mengerti apa yang mereka tertawakan?apakah setiap pertanyaan yang aku tanyakan selalu begitu lucu?kalau memamg iya maka aku sebaiknya menjadi badut di Lotte Word ataupun menjadi comedian.


Jang Hyuk melipat kedua tangan didepan dada “shuting ini bisa berlangsung sampai pagi” dia memberitahukan, wajahnya tampak lelah. Begitu juga dengan 3 pesonel lainnya. Wajah mereka sepertinya lelah dan kurang tidur.


“SAMPAI PAGI?!” Cepat-cepat Jae Min bungkam mulutku “Kalian akan shuting sampai pagi?kalian tidak tidur?” pertanyaanku benar-benar lugu tapi aku merasa pertanyaanku masuk akal “Hei, presiden saja sudah istirahat pada jam begini” ucapku sambil melirik jam Fossilku.


Tawa kembali terdengar “Ji Eun kami bukan Presiden” jawab In Seo.


Aku pindah dudukku kesamping Jason “kau katakan kalau mereka sedang bercanda” mintaku, karena hanya Jason saja yang tidak mungkin mengerjaiku “kalian tidak akan shuting sampai pagikan?” tanyaku lagi.


Jason meletakkan skrip keatas pangkuannya “Kalau berjalan lancar shuting sudah bisa berakhir sekitar pukul 2 ataupun 3”


Aku membelalak mata tidak percaya “apakah kalian ini robot?tidak butuh tidur dan istirahat?” gumamku syok.


“Common!ini adalah pekerjaan kami!saat kami memutuskan masuk kedunia hiburan kami sudah harus siap menerima apapun yang terjadi. Memiliki banyak Job berarti kita masih ada dihati para penggemar” terang Jang hyuk panjang lebar, dia mencoba memberi pengertian.


“Dan lagi kami memiliki waktu tidur saat dimobil ataupun pesawat” Jae Min menambahkan.


Aku mengangguk mengerti Tuhan, apakah nasibku juga akan sama seperti mereka?tidak memiliki waktu istirahat apalagi tidur.jadi kapan aku baru memiliki waktu untuk menulis paperku??kalau waktu istirahat aja aku tidak punya.


Jason melepaskan jacketnya “sepertinya kamu lelah sekali, kamu tidur saja” dia melipat jacketnya menjadi buntalan menjadikan seperti bantal.


“Ehm…kalau shuting selesai kami akan membangunkanmu” tambah Jang Hyuk, sepertinya dia juga menangkap wajah kelelahanku.


“lagian kami juga tidak membutuhkan kostum lain selain ini” In cheo memperlihat tshirt dibalik jacketnya.


“SEMUANYA BERSIAP-SIAP!SHUTING AKAN SEGERA DIMULAI!” Teriak sutradara.


“Istirahatlah” Ucap Jae Min sebelum meninggalkanku begitu juga dengan yang lainnya, aku memutuskan untuk mereba sambil menunggu mereka selesai shuting.

*****************************************


Seminggu berlalu sejak aku bekerja sebagai penata busana Little Prince. Aku mendapatkan jadwal Little Prince keesokkan harinya setelah aku dengan sah menjadi salah satu Kru grup tersebut. Aku menandatangani kontrak kerja Fulltime, bukan kerja Part Time seperti yang kuinginkan. Tentu saja aku harus merahasiakan jadwal dan apapun yang mereka lakukan kepada khalayak ramai dan aku akan langsung dikeluarkan jika aku melanggar kontrak juga harus mengganti sejumlah uang kepada perusahaan.


Aku mulai terbiasa bagaimana memasangkan pakaian mereka disetiap acara, sepertinya hal seperti ini cukup menarik walaupun secara pribadi aku kurang suka shoping ataupun mendandanin diri sendiri. Tapi demi paper aku harus tampil professional dengan dandanan yang lebih upto date. aku sedikit kesulitan dengan mode yang sedang trend dikalangan remaja ataupun aku harus membuat trend Little Prince agar pada-muda mudi mau meniru cara berpakaian ataupun dandanan mereka.aku harus bertemu dengan para perancang terkenal, membicarakan mengenai kostum dan aksesoris. Tentu saja aku tidak perlu membicarakan kerjasama baru karena nuna Young Min sudah menandatangi kontrak sebelum dia benar-benar menemukan seseorang yang akan menggantikannya. sejauh ini aku belum pernah melakukan kesalahan yang fatal, seperti sapaan yang diberikan Jang Hyuk untukku gadis pembuat masalah.


Aku juga memberikan ide yang lumayan saat rapat, tentu saja aku tidak berharap banyak oppa akan menerima ideku dan menggunakan ide-ideku. Karena Album ke-2 merupakan album yang sangat ditunggu-tunggu fans 2 tahun setelah album pertama. Aku tidak tahu kenapa harus selang 2 tahun baru mengeluarkan album, mungkin ini adalah siasat penjualan Oppa


“bagaimana hasil rapat?” Tanya Jang Hyuk “apakah kami akan disuruh mengenangkan pakaian aneh-aneh?”


“Oppa masih belum memutuskan mengenai itu. Mungkin, karena tadi ideku agar kalian mengenangkan kostum Tarzan di Cover album” bohongku


“Kostum tarzan?!” Jang Hyuk menyusulku menyejajarkan langkahku. Tentu saja dia dapat mengejarku dengan cepat itu karena dia memiliki tinggi 185cm “kau pasti bercanda dengan idemu itukan?tidak mungkin kau ingin kita mengenangkan kostum tarzan dialbum coverkan?!”


Aku mendorong pintu kaca didepanku, Jang Hyuk mengikutiku masuk keruangan itu “Apa yang kalian ributkan?” Tanya Jae Min, matanya masih tetap didepan Layar LCD.


“Ji Eun bilang Cover album kita harus mengenangkan kostum tarzan!”


“Ji EUn!kau pasti bercandakan?!jelek sekali jika kami harus mengenangkan baju tarzan!” Protes In Seo.


Aku tidak tahan lagi, tawaku pun meledak “Jangan percaya, tadi aku hanya kerjai Jang Hyuk. Tidak kusangka dia akan percaya dengan mudah” ku lirik jam dipergelangan tangan “Aku harus pergi jemput kostum kalian di Butik Tuan Kim. Sampai ketemu nanti” cepat-cepat aku meninggalkan ruangan itu, aku harus mengambil kesempatan untuk melarikan diri sebelum mereka berempat mengerjaiku balik.


“Ji Eun!kau selalu seperti itu!selalu melarikan diri!” protes In Seo.


“Maaf!tapi aku benar-benar sudah tidak sempat!sampai jumpa di tempat shuting!” teriakku tanpa membalikkan badan.


Aku dapat menggunakan mobil perusahaan, tentu sja untuk keperluan perusahaan juga. Karena aku harus mengambil sendiri dan mengembalikan sendiri kostum yang perusahaan pinjam.kedengaran sih memang mudah, tapi tidak jarang aku tersesat dan aku harus mencari jalan kembali sebelum waktu shuting Tiba.


Saat tiba di Butik Mr. Kim semua kostum yang diperlukan sudah disediakan. Aku tinggal mencek list kemudian menanda tangani dan harus kupastikan tanggal pengembalian kostum.


“Ms. Lee kelihatannya kamu perlu seorang assisten” Mr. Kim memberitahukan “Kau tidak mungkinkan setiap hari mengangkat begitu banyak kostum?” sepertinya Mr. Prihatin.


Aku hanya bisa tersenyum, bagaimanapun Oppa tidak akan mau mencari seorang assisten untukku.malah sebaliknya, kelihatannya aku yang akan menggantikan posisi assisten Jason, beberapa hari yang lalu assisten Jason mengundurkan diri karena seluruh keluarganya akan imigrasi ke Kanada.


Aku selalu menghela nafas panjang ketika membayangkan betapa mengerikan harus melakukan 2 pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Sedikit lega karena aku menjadi assisten Jason bukan Inseo. Jason tidak begitu cerewet seperti In Seo.


“@@##@%#$%” Handphone di dashbox berbunyi


“Ya Oppa” aku langsung mengetahui siap yang meneleponku


“Ji Eun sudah diputuskan, kau yang akan menggantikan Mi Ryung” aku seperti disambar gledek mendengar berita Oppa.


“Oppa, tidak bisakah anda mencari orang lain?”” tanyaku berharap oppa mau mempertimbangkan untuk terakhir kalinya lagi. Seperti dugaanku Oppa ngomel panjang lebar . apa yang dia katakan masuk akal, tidak ada yang lebih cocok daripada aku untuk menjadi assisten Little Prince. Sejak aku masuk hanya aku yang dapat begitu dekat dengan Little Prince dan mereka juga tidak pernah mengeluh walaupun aku selalu membuat masalah untuk mereka. Lagian menjadi assisten little prince tidak sesusah pekerjaan lainnya. Aku cukup menyediakan apa yang Jason butuhkan mengingatkan jadwal. Tentu saja mengingatkan jadwal itu bukan masalah besar karena sebagai peñata busana aku juga harus mengetahui jadwal mereka.


“Baiklah” akhirnya dengan berat hati aku menyetujuinya


“Ok kita ketemu di lokasi shuting” langsung Oppa berhenti ngomel dan langsung menutup telepon setelah puas mendengar jawabanku, dia tidak perduli apakah aku menjawabnya dengan terpaksa ataupun tidak.


Aku sedikit kagum saat melihat pamflet-pamflet iklan Little Prince dipinggir jalan dan Di gedung-gedung mall. Mereka benar-benar terkenal di Korea, tidak ada yang tidak mengenal mereka. Tentu saja aku tidak masuk hitungan. Aku sering berpikir jika aku tidak pernah masuk kedunia mereka mungkin sampai sekarang aku tidak pernah tahu siapa itu Little Prince dan aku tidak akan pernah mengagumi pamfelt-pamphlet itu.


Handphone disamping tempat dudukku kembali berbunyi, kali ini adalah sms.


Hi, honey. Bagaimana kabarnya?sepertinya kamu sibuk sekali dengan pekerjaan barumu.sudah lama sekali aku tidak menerima sms darimu. Aku tidak meneleponmu, aku takut mengganggu waktu kerjamu. Ingat jaga kesehatanmu, aku tidak ingin penyakit lamamu kambuh kembali. Love Daniel.


Aku benar-benar merasa bersalah, karena kesibukanku 1 minggu terakhir ini. Jika hari ini aku tidak menerima sms Daniel mungkin aku akan lupa kalau aku masih memiliki seorang kekasih bernama Daniel. Sungguh, aku ini kekasih yang tidak berguna dan bodoh. Karena sesibuk apapun Daniel dia selalu menyempatkan sms ataupun mengirim email untukku. Tapi bagaimana denganku?Akh!aku tidak menghubunginya selama seminggu…


“@#@#%#$^” Handphoneku kembali berbunyi.


“Jason?!” terkejutku saat aku menangkap nama dilayar Hp “kenapa dia meneleponku?” ragu-ragu aku menekan tombol terima “ya…”


“ Ji Eun, diperjalanan menuju lokasi Shuting tolong belikan aku Coffee” minta Jason.


“Coffee??”


“Ya coffee, coffee kalengan” Jason memperjelas pesanannya.


“Baiklah” jawabku, seraya menekan tombol memutuskan hubungan apakah aku harus melakukan pekerjaan sampai membeli Coffee untuknya?wow, pekerjaan assisten ini akan sangat berat sekali.


Setelah singgah di pertokoan kaki lima aku langsung menuju lokasi shuting


++++++++++++++++++++++++++++++++


“Jason, Mulai kemarin assistenmu resmi berhenti. Aku sudah menyiapkan berapa orang yang di seleksi dengan ketat” Min Ho menyodorkan sebuah map berisi data diri calon assisten Jason.


aku menyeleksi calon assistennya dengan seksama “Dia saja” Jason menyisihkan data diri seseorang lalu menyerahkan padanya “aku rasa dia yang paling cocok dari semua yang ada. bisakah dia mulai hari ini?”


Min Ho sedikit penasaran dengan pilihan Jason, kemudian senyumnya mengembang setelah mengetahui siapa yang Jason pilih “aku sudah tahu kau pasti akan memilih dia”


Tanpa banyak bicara aku keluar dari ruangan Hyung. Pria itu langsung meraih handphone dan menekan-nekan beberapa nomor yang sudah dia akhir-akhir ini, beberapa lama masih terdengar nada sambung.


“Ya Oppa” akhirnya telepon di terima juga


“Ji Eun sudah diputuskan, kau yang akan menggantikan Mi Ryung” ucap Min Ho to the point.


“Oppa, tidak bisakah anda mencari orang lain?”


Min Ho menarik nafas dalam “Ji Eun, kau tahu sendirikan. Tidak ada yang lebih cocok daripada kamu dengan posisi ini. Dalam waktu sesingkat ini aku tidak mungkin menemukan seseorang yang bisa dipercaya untuk menjadi assisten Jason. Kau tahukan jadwal dan kehidupan pribadi Jason dan little prince sangat penting sekali. Dan sudah sekali untuk mencari orang yang bisa dipercaya sepertimu. Mungkin tugasmu akan bertambah sedikit” cerocos Min Ho panjang lebar “dan yang paling penting itu mereka ber-empat sangat menyukaimu”


“Baiklah” akhirnya Min ho mendengar persetujuan Ji Eun, perasaannya jauh lebih lega.


Min Ho menghela nafas lega, sedikit khawatir juga kalau Ji Eun akan menolak tawarannya“Ok kita ketemu di lokasi shuting” cepat-cepat Min ho memutuskan hubungan telepon sebelum Ji Eun sempat berubah pikiran. “Anak-anak sudah saatnya kita berangkat kelokasi shuting” sesaat kemuadian Min ho keluar dari ruangannya “Oh Ya Jason, aku sudah bicarakan dengan Ji Eun dia sudah setuju” Min Ho memberitahukan.


“Ji Eun setuju mengenai apa?” Tanya jang Hyuk dan In Seo bersamaan.


“Ji Eun mulai hari ini akan menggantikan assistenku yang berhenti” aku memberitahukan “dari daftar yang diberikan Hyung. Hanya dia yang lebih cocok” jelas Jason.


In seo merebut handphone dari tanganku, dia sepertinya menekan-nekan beberapa nomor “kita harus kerjain dia anggap saja plonco orang baru” gumamnya memasang wajah nakal sambil tertawa cekikikan“minta dia beli coffee “In Seo menyodorkan kembali handphone setelah terdengar nada sambung.


“Ji Eun dalam perjalanan kelokasi shuting tolong beli coffee” ucapku sesuai apa yang diperintahkan In Seo “Ya Coffee kalengan” aku menangkap kebingungan dari suara diseberang “Sepertinya dia sedikit bingung” aku memberitahukan setelah hubungan terputus.


“Untuk apa kau kerjain Ji Eun!” Jang Hyuk menjitak kepala In Seo sepertinya dia tidak setuju dengan apa yang baru aku dan in Seo lakukan.


In Seo malah cekikikan “Kau tahu saat Ji Eun bĂȘte wajahnya lucu sekali. Sekarang pasti dia sedang memaki-makimu”


Jason memiringkan kepala sambil menyipitkan mata “Apakah kau selelah itu hingga memerlukan Coffee untuk membantumu lebih semangat?” sindir Jason.


In Seo merenggangkan otot-ototnya “Ya.. sepertinya aku sudah berkerja hampir 36 jam” hitungnya


“Sejak 36 jam yang lalu Jae Min sama sekali belum berhenti” Jang Hyuk memberitahukan “Sepertinya dia yang lebih butuh Coffee dibandingkan kamu” tambah Jang Hyuk.


“Anak-anak, ayo kita berangkat!” Minta Min Ho “Sudah saatnya Kalian bertiga menggantikan Jae Min “ Hyung memberitahukan.


++++++++++++++++++++++++++++++


“Ini Kostum kalian” aku membagikan kostum untuk mereka sebagian lagi kugantung karena kostum itu baru akan digunakan 2 take lagi. “Jason ini pesananmu” kusodorkan sekantong penuh berisi Coffee berbagai jenis


Aku menangkap sosok In Seo yang cekikikan, aku sedikit merasa curiga tapi cepat-cepat aku singkirkan pikiran itu. karena apappun itu walaupun mereka hanya bermaksud mengerjaiku tapi mereka memang butuh minuman ini. Terlebih Jae Min yang sudah shuting selama 36 jam, aku turut prihatin akan ini tapi apa boleh buat serial mereka harus kejar tayang dan kebetulan peran Jae Min paling banyak. Pemuda itu hanya bisa mencuri waktu untuk tidur walaupun itu hanya 1 ataupun 2 jam. Dari kejauhan jells sekali wajah kelelahan Jae Min.


“Kau tidak usah beli sebanyak itu” terkejut Jason saat melihat seluruh isi kantong adalah Coffee kaleng “Aku hanya perlu 4” dia mengeluarkan 4 kaleng kemudian dibagikan kepada 3 pesonel lainnya “sisanya untuk nanti malam saja” ucapnya kemudian berlalu dari hadapanku.


“Tidak masalah toh Jae Min pasti akan membutuhkannya” gumamku sambil menyimpan kantongan itu.


“Jae Min tidak akan membutuhkan imoni, dia akan menggunakan waktunya untuk tidur walaupun hanya 5 menit. Kau tidak mungkin bermaksud menawarkannya Coffeekan?jika iya, sebaiknya kau urungkan saja niatmu. Karena yang Jae Min butuhkan adalah Tidur dan bukan Coffee yang membuatnya susah tidu” ucap Jason panjang lebar.


Aku benar-benar terpaku, bukan karena dia mencoba mengguruiku ataupun menasehatiku tapi. Baru kali ini dia mengatakan begitu banyak kata terhadapku “Ahk, Iya” jawabku saat tersadar. Dan aku kembali melihat In Seo cekikikan, sepertinya pemuda itu akan selalu menyebalkan seperti itu. degusku seraya melirik kearahnya.


“Ok…ok…aku ganti baju” nyerahnya sambil ngeloyor ke ruang ganti.


Jang Hyuk menghampiriku “kau tidak keberatankan dengan tingkah In Seo?dia memang selalu sperti ini selalu bersikap kekanak-kenakan tapi dia tidak jahat kok” Jang Hyuk merasa tidak enak dengan kelakukan In Seo.


Aku menggeleng pelan “tentu saja tidak” jawabku seraya tersenyum “apa aku terlihat seperti itu?aku mengerti tekanan kalian dan tidak ada salahnya mencari sesuatu sebagai pelampiasan. Sepertinya cari Inseo lumayan, jika kau tidak keberatan kau boleh mencobanya”


“Mencobanya terhadap kamu?” Tanya Jang hyuk nakal


“Ehm…” aku berpikir sesaat “sepertinya kau cari saja assistenmu, karena sudah cukup Inseo dan Jason. Jika ditambah kamu aku rasa besok aku akan menyerahkan surat pengunduran diri” candaku.


Jang Hyuk dan aku tertawa bersamaan “Apa yang kalian berdua tertawakan? ada hal yang begitu lucu?setelah aku bangun kalian harus menceritakan padaku” ntah kapan Jae Min sudah berada di sofa sambil memeluk bantal bersiap-siap untuk tidur.


“Stst…” aku meminta Jang Hyuk mengecilkan suara “sebaiknya kita tinggalkan tempat ini biarkan dia istirahat” aku, jang hyuk dan Jason meninggalkan tempat itu bersamaan memberikan Jae Min kesempatan untuk Istirahat.


Akhirnya mereka benar-benar shuting semalaman,disela-sela waktu aku menyempatkan diri untuk memulai Paperku walaupun sering kali aku terganggu dengan segala keperluan yang aku harus siapkan sebelum take selanjutnya. Aku juga harus bolak balik ke mini market untuk membelikan mereka coffee dan minuman penyemangat. Take terakhir selesai saat jarum jam menunjukkan pukul 7 pagi, semuanya benar-benar kelelahan termasuk aku.


Aku kembali ke apartermenku. “Akh!sudah berapa lama aku sudah tidak kembali keapartermen ini?’ gumamku saat tiba, aku begitu merindukan kamar terlebih ranjang empukku, aku telah 22 tahun meniduri ranjang ini dan tidak pernah aku meninggalkan ranjang ini lebih dari seminggu. Selama 3 hari ini aku belum benar-benar tidur. Aku hanya mengambil kesempatan tidur saat yang lainnya sedang bekerja dan saat dalam perjalanan.


Hanya dalam hitungan detik aku sudah terlelap. Sepertinya aku benar-benar kelelahan.


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


Two Years Ago


“Baiklah, aku pasti dapat menjaga diriku. Mom tidak perlu khawatir” ucapku, ponsel masih menempel di telinga kananku. Aku merongoh tas mencari dompet. Setelah menemukan aku mengeluarkan 2 lembar 1000 Won. Kusodorkan uang kertas itu pada kasir mini market “Thanks” ucapku seraya menerima kantong plastic berisi belanjaanku “Ok Mom…aku akan menelepon mom jika aku kesepian…” aku menelusuri jalan setapak menuju halte bus “Kabar dad baik-baik sajakan?aku tidak ingin dad terlalu mengkhawatirkanku. Liburan tiba aku pasti akan ke Manhattan, tapi bukan winter ini” ucapku lagi untuk menyakinkan mom. Aku tidak pernah mau melewatkan winter di Korea karena ini adalah Negara kelahiranku bagaimanapun Winter di Korea akan lebih bermakna dibandingkan dimanapun. Walaupun mom sering mengatakan kalau Winter di Manhattan jauh lebih indah dibandingkan di Korea. “well mom, aku harus berangkat ke Kampus. Mom tidak ingin putrimu terlambatkan?” aku mengeluarkan tiket bus saat melewati supir bus “Ya…mom tidak usah terlalu mengkhawatirkanku. Sebaliknya mom dan dad yang harus jaga diri baik-baik” aku menempati kursi kosong tepat 3 baris dari belakang samping kiri “Ehm…ehm…” setelah pembicaraan berakhir aku menyimpan handphoneku kembali kedalam ransel.


“Ei…apa yang terjadi disana?” tunjuk seorang siswi kepada temannya, aku mengikuti arah yang ditunjuk.


“Sepertinya ada yang kecelakaan” ucap siswi yang lainnya.


Sekitar kejadian banyak masyarakat setempat mengerumunin. Polisi membuat garis polisi agar masyarakat tersebut tidak menghalangi pekerjaan polisi “Sepertinya bukan kecelakaan” ucap siswi pertama “lihat bukankah itu taman apartermen?sepertinya bunuh diri ataupun seseorang terjatuh”


“Bunuh diri?” gumamku ngeri. Aku tidak habis pikir kenapa orang-orang bisa mengakhiri hidup mereka. Benarkah masalah yang mereka hadapi benar-benar tidak ada jalan keluar lagi?bagaimana dengan keluarga yang ditinggalinya?mereka pasti akan sedih sekali. Lamunanku tersentak saat Bus tiba di perhentian berikutnya. Buru-buru aku turun dihalte tersebut, karena hanya menyeberangi jalan ini aku akan tiba di kampusku.


Saat aku baru beberapa langkah menapakkan kakiku keaspal jalan aku mendengar suara gemercik ban. Suara itu berada tidak jauh, semakin lama semakin dekat. Aku melihat beberapa mobil saling berpacu mengejar mobil didepan mereka.tidak tahu kenapa aku tidak berusaha untuk menghindar, aku terpana , aku begitu terkejut ketika mobil itu dengan kecepatan penuh menujuku seperti hendak menerjangku, dia memutar stirnya lalu badan mobil itu menabrak trotoar. Sedangkan aku sendiri jatuh tersenggol ekor mobil. kepalaku terbentur dengan sesuatu yang keras. Sesaat kemudian pandanganku buram dan aku hanya mendengar samar-samar orang mendekatiku. Aku tidak sempat melihat bagaimana keadaan pemilik mobil. Tuhan….Apakah aku sudah meninggal?bagaimana dengan pemilik mobil?


++++++++++++++++++++++++++++++++++++


“!$##@$#@%$#!”


“Akh!” teriakku, sekujur tubuhku berkeringat “Ternyata hanya mimpi” gumamku. Menyadari handphone diatas nakas berbunyi aku meraihnya “Jason?” aku segera menerima panggilan Jason “Ya” jawabku, sepertinya suaraku masih belum kembali normal.


“Ji Eun, maaf membangunkanmu” ucap Jason tidak enak.


Wow hebat, dia tahu aku baru bangun tidur “Tidak, aku bukan dibangunkan oleh teleponnya. Ada apa?” tanyaku. Aku merasa sangat berterima kasih karena dia meneleponku disaat yang tepat. Mimpi buruk ini telah mengikutiku selama 2 tahun.


“Biasakah kau kemari?” nada Jason tampak ragu “Jae Min demam tinggi” lanjutnya.


“Apa?!kenapa kalian tidak mengantarnya langsung ke Dokter?” tanyaku. Aku berjalan ke Kamar mandi membuka kran mengisi bathtub.


“Hyung tidak terima telepon. Kita tidak bisa mengantar Jae Min sebelum dapat menghubungi Hyung. Bisakah kau dating kemari?” Tanyanya lagi. Suaranya benar-benar memohon.


“Jason!Dia muntah lagi!” terdengar suara In Seo, sepertinya Seisi rumah kacau balau. Mereka semua panic.


“Baiklah aku akan langsung kesana” ucapku “kalian compress Jae Min jangan sampai demamnya terlalu tinggi” pesanku sebelum menutup telepon. Aku mematikan kran mengurungkan niat untuk berendam. Aku mandi secepat kilat, kemudian meninggalkan apartemen sambil mengenangkan mantel yang cukup tebal.


Aku singgah keapotik terlebih dahulu sebelum menuju ke apartemen Little Prince. Apartmen mereka berada dikawasan Kang Nam. Jadi tidak terlalu jauh dan aku tidak harus memutar untuk mencari jalan tikus karena jam 2 bukanlah jam yang macet.


+++++++++++++++++++++++++++++++++


“In Seo, bisakah kau bawa 1 gelas air?kerongkonganku seperti terbakar” minta Jae Min, suaranya benar-benar serak. Sejak kembali dia tidak masuk kekamarnya, dia hanya tidur disofa.


In Seo mendekatinya “Jae Min kau sakit” tanyanya. Dia meletakkan punggung tangan ke kening Jae Min “Jae Min, kau demam” terkejut In Seo “ Jang Hyuk!Jason!Jae Min demam!” teriaknya dari ruang tamu.


Cepat-cepat aku dan Jang Hyuk berhambur keruang tamu “Jae Min!kamu demam tinggi!” aku memberitahukan setelah meletakkan punggung tanganku ke kening Jae Min, seperti yang In Seo lakukan.


“Sekarang bagaimana?” Tanya Jang Hyuk panic.


“Kita harus hubungi Hyung!” cepat-cepat aku kembali kekamar untuk mengambil Handphone kemudian aku menekan tombol 2. Telepon memang terhubung tetapi tidak ada jawaban. Aku mencoba untuk menghubunginya lagi. Aku mengulanginya selama beberapa kali “Jang Hyuk, Hyung tidak terima telepon” aku memberitahukan “Apa sebaiknya kita hubungi Ji Eun?” tanyaku, ntah kenapa tiba-tiba aku teringat akan wanita itu.


“Iya, iya… hubungi siapa aja yang bersedia datang!” seru Jang Hyuk dia berlari secepat kilat ke kamar mandi saat Jae Min menunjukkan tanda-tanda ingin muntah.


Aku menekan nomor 8, cukup lama tidak ada yang angkat. Disaat aku hendak memutuskan hubungan. Terdengar suara serak menerima telepon “Ji Eun maaf membangunkanku” aku baru sadar ternyata aku membangunkan dia, suaranya serak jelas sekali dia terbangun mendengar panggilanku.


Suasana sepertinya hening sesaat, aku kembali mendapatkan jawaban sesaat kemudian “Tidak, aku bukan dibangunkan oleh teleponnya. Ada apa?”


Aku sedikit lega karena dia bukan dibangunkan oleh panggilanku “Biasakah kau kemari?” Aku melirik keadaan Jae Min yang cukup parah “Jae Min demam tinggi” ucapku sambil mengamati kepanikan Jang Hyuk, dia terus mengarahkan baskom agar muntahan Jae Min tidak berlepotan dilantai.


“Apa?!kenapa kalian tidak mengantarnya langsung ke Dokter?”


Aku mendengar suara air, sepertinya dia sedang berada dikamar mandi. Pikirku “Hyung tidak terima telepon. Kita tidak bisa mengantar Jae Min sebelum dapat menghubungi Hyung. Bisakah kau datang kemari?” mohonku, saat aku melihat akhirnya muntahan Jae Min kembali memenuhi Baskom, aku tidak ingin temanku itu sekarat.


“Jason!Dia muntah lagi!” teriak In Seo menggantikan Jang Hyuk memegangi baskom sedangkan Jang Hyuk mencari Baskom lain dikamar mandi.


“Baiklah aku akan langsung kesana” akhirnya Ji Eun setuju akan datang “kalian compress Jae Min jangan sampai demamnya terlalu tinggi” Pesannya sebelum memutuskan hubungan telepon


aku memasukkan handphone ke saku celana. Bergegas menuju dapur “Jang Hyuk, berikan aku 1 baskom!” teriakku. Aku menuangkan sebanyak mungkin es ke baskom. dengan asal menarik T-Shirt dalam lemari untuk dijadikan compress “Pesan Ji Eun kita harus Compress Jae Min jangan sampai Demamnya terlalu tinggi” Jang Hyuk dan In Seo menangguk-angguk setuju. “In Seo kamu isi air-air kedalam botol lalu masukkan ke lemari pendingin. Persediaan es kita sepertinya tidak cukup”


“Iya” Cepat-cepat In Seo menuju dapur. Dia melakukan apa yang aku perintahkan. Jang Hyuk masih berjaga-jaga dengan baskomnya. Jikalau Jae Min tiba-tiba muntah lagi. Kami terus berjaga-jaga di sekitar Jae Min sampai bell bunyi.


++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Tidak ada komentar: